“ HERITAGE LOCO TOUR “ ADA DI PERHUTANI KPH CEPU.

BLORA. Acara Pisah Kenal Adminitratur Utama (ADM) Lama  Yudha Suswardanto S.Hut  menyambut Administratur Perhutani KPH Cepu yng baruBaru Agus Yulianto, S.Hut. MM ditandai dengan launching tempat wisata Loko Tour yang di beri label Heritage Loco Tour berlangsung di stasiun Bengkel Traksi Cepu .

Launcing loko tour tersebut sekaligus acara pisah sambut Aministratur Perhutani KPH Cepu di laksanakan di halaman Stasiun HaritageTrainz Loko tour Tepatnya KPH Cepu, kelurahan Ngelo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa-tengah tersebut di hadiri pula Wakil Bupati Blora  H.Arif Rohman dan Kepala Dinpora budpar kabupaten Blora Drs Kunto aji serta kalangan Perhotelan dan Perbankan yang menjadi mitra dalam kegiatan wisata ledendaris tersebut

Dihadapan peserta launcing loko tour tersebut Administratur Perhutani KPH Cepu yang lama Yudha Suswardanto menjelaskan bahwa asal mula transportasi loko ini bermula dari kegiatan Pemerintah kolonial Belanda menggunakan moda trnaportasi loko untuk mengangkut kayu jati dari kawasan hutan kedalam TPK yang ada di wilayah Cepu , “ Saat itu pemerintah Belanda melakukan ekspolitasi hasil hutan berupa kayu jati dari kawasan hutan sekitar gubug payung menuju TPK batokan di cepu menggunakan sarana lokomitif , dan rangkaian loko buatan jerman sekitar tahun 1820 an  tersebut menurut catatan kami didatangkan ke Indonesia berupa rangkaian loko uap sebanyak 3 buah , kemudian ditambah lagi dengan loko bermesin diesel yang juga dibuat di negara jerman, sejalan dengan perkembangan jaman transportasi angkutan hasil hutan tersebut sekarang sudah berganti dengan menggunakan mobil “ Jelasnya.

Lebih lanjut Yudha mengatakan bahwa launching kali ini merupakan titik awal beroperasinya kembali wisata loko tour. Ada beberapa paket yang ditawarkan mulai dari loko tour kereta drensine, loko tour kereta Ruston dan loko tour kereta uap Bahagia buatan Jerman “Alhamdulillah mimpi besar kita untuk mengaktifkan kembali wisata loko tour mulai terwujud. Meskipun belum bisa sampai ke Gubug Payung, semoga ini bisa menjadi pendorong untuk kebangkitan wisata loko tour secara utuh,” ujarnya. Menurutnya, wisata heritage loko tour ini akan beroperasi setiap hari. Dimana tiket masuk nya untuk Senin-Jumat Rp 3000,00, sedangkan Sabtu-Minggu Rp 5000,00. Setiap harinya buka 08.00 WIB hingga 17.00 WIB. Untuk loko kereta Drensine sekali jalan biayanya Rp 50 ribu dengan penumpang maksimal 6 orang dewasa. Sedangkan untuk loko tour Kereta Ruston dari Depo ke TPK Batolan beroperasi setiap Sabtu-Minggu dengan penumpang per gerbong 25 orang. Per orangnya membayar Rp 15.000,- atau paket sewa Rp 750.000,- per gerbong.

“Khusus loko tour Kereta Uap Bahagia biayanya lebih mahal yakni Rp 9 jutaan untuk jarak minimal dari Depo menuju Jembatan Batokan. Karena operasionalnya membutuhkan banyak kayu jati sebagai bahan bakar. Sedangkan untuk paket jalur maksimal hingga Gubug Payung memerlukan biaya hingga Rp 17 jutaan,” terangnya.

Ditambahkan oleh Yudha Suswardanto bahwa untuk sementara ini jalur loko tour tersebut bisa dinikmati oleh para wisatawan mulai dari stasiun utama di Bengkel Traksi  yang berada di lokasi KPH Cepu sampai dengan pusat pengmbngan dan peneliatian hutan yang berjarak sekitar 3 kilometer, “ kedepan untuk menunjang kepariwisataan yang dimiliki oleh Perhutani akan dibuka lagi jalur loko tour ini sampai ke Gubug Payung dengan jarak sekitar 10 Kilometer “ tambahnya

Pada kesempatan yang sama Wakil Bupati Blora Arif Rohman menyambut baik dengan adanya witasa sejarah ini . “ Pemerintah Kabupaten Blora sangat mendukung upaya Perhutani KPH Cepu yang masih mempertahankan wisata loko tour ini, hal tersebut karena dengan adanya wisata ini bisa menjadi daya tarik wisatawan mancanegara untuk datang ke Blora , kami akan bantu mempromosikan sekaligus menginformasikan ke negara asal loko ini dibuat yaitu Jerman, bahwa di Blora masih ada peninggalan nenek moyangnya berupa  mesin loko tua yang sampai saat ini masih bisa dinikmati disini “ jelasnya.

Keberadaan tempat wisata loko tour di Perhutani KPH Cepu yang di beri label “Heritage Loco Tour” tersebut tidak serta merta digarap oleh Perhutan i KPH Cepu sendirian, perlu ada kerjasama yang baik antara pihak Perhotelan, Perbankan, Pemerintah Daerah melalui dinas Pariwisata, Pers dan semua pihak yang terkait “ Untuk memajukan wisata loko tou ini semua pihak memang harus saling mendukung sehingga akan tercipta multi player efek dari adanya wisata ini, pihak perhotelan berupaya untuk menarik wisata untuk meningkatkan jumlah hunian dan pihak lain saling mendukung sehingga hubungan yang saling menguntungkan semua pihak “ Kata Yudha Suswardanto mengakhiri pembicaraan.

Tinggalkan komentar